Sejarah Monggo
Pembuat Cokelat Pertama di Yogyakarta

Cokelat “truffle” yang
dihasilkan pertama kali diberikan kepada teman - teman Indonesianya dan secara
langsung membuat teman - teman Indonesia tersebut merasakan nikmatnya coklat
tersebut. “Anda harus membuatnya lagi!” kata mereka.
Kemudian pria itu
membuat cokelat lebih banyak lagi dengan mengendarai Vespa tua berwarna pink,
yang disulap menjadi sebuah tempat berjualan. Setiap Minggu pagi pria ini
berjualan di daerah UGM dan di daerah luar Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya
untuk kesenangan serta mencari minat dan reaksi dari masyarakat, bukan semata –
mata untuk mencari keuntungan. Hal tersebut sangat menarik dan menjadikan pria itu sebagai Pembuat cokelat pertama di Yogyakarta.

Namun demikian, pria tersebut tetap melanjutkan
rencananya, dengan pembukaan sebuah perusahaan Anugerah Mulia, pada tahun 2005.
Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang penuh kreasi dan akhirnya meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania yang berupa cokelat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Nama tersebut akhirnya ditinggalkan karena nama tersebut terlalu umum dan mereka membutuhkan nama yang khusus untuk dapat diluncurkan di pasaran.
Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang penuh kreasi dan akhirnya meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania yang berupa cokelat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Nama tersebut akhirnya ditinggalkan karena nama tersebut terlalu umum dan mereka membutuhkan nama yang khusus untuk dapat diluncurkan di pasaran.
Lahirnya Cokelat Monggo
Sejarah dari pemilihan kata
“Monggo” berawal dari suatu sore yang panas di Yogyakarta. Tim Anugerah Mulia
berkumpul untuk mencari inspirasi, yaitu Edo sebagai direktur, Burhan sebagi
staf kreatif, dan Thierry sebagai pembuat cokelat.
Mereka berusaha menemukan nama untuk cokelat tersebut yang memiliki tipikal khas Yogyakarta. Nama tersebut harus mudah di dengar, mudah diingat dan unik. Suatu kata dalam bahasa Jawa... Beberapa istilah muncul dalam diskusinya dan tiba tiba salah seorang dari mereka mengucapkan “Monggo”…Yes! Yes! Eureka!
Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti “silahkan” yang selalu digunakan oleh orang – orang Yogya sambil mengacungkan ibu jari, ataupun ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita mengundang orang masuk ke rumah atau meninggalkan rumah seseorang.
Namun demikian banyak orang menggunakan kata “Monggo” dan juga orang yang bukan berasal dari Yogya. Nama tersebut sangat menggambarkan budaya Jawa, kota Yogyakarta, serta nama yang tepat untuk cokelat kami.
Monggo Hari Ini

Produksi utama dilakukan di
pabrik kami di Kotagede,Yogyakarta, di mana ditangan kami kelezatan diciptakan.
Misi :
-Memenuhi
keinginan masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri dengan modal terjangkau,
marketable (mudah memasarkan), profitabel (menguntungkan)dan mudah dalam
pengoprasian usaha.
- Menciptakan image Fantasy Chocolate agar cepat dikenal oleh seluruh masyarakat.
-Menjadi coklat buah terlaris dan paling digemari.
- Menciptakan image Fantasy Chocolate agar cepat dikenal oleh seluruh masyarakat.
-Menjadi coklat buah terlaris dan paling digemari.
Visi
:
Menjadi
perusahaan coklate manggo yang bisa melayani dengan baik dan menghasilkan
produk yang berkualitas untuk bisa dinikmati oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar