Semua
produk Monggo alami dan hampir seluruh kemasannya menggunakan kertas daur ulang
dan kertas bersertifikat FSC. Monggo mengurangi sebanyak mungkin penggunaan
plastik dalam proses produksinya. Kualitas tinggi dan ramah
lingkungan dengan citarasa khas Monggo menjadikannya pilihan pertama dalam
kualitas dan rasa. Website ini adalah jendela untuk melihat dan mengenal
perusahaan dan produk Monggo kami. Anda juga dapat menemukan informasi
detail mengenai sejarah dan proses produksi cokelat.
Chocolate Monggo
blog ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah aplikom.
Selasa, 28 November 2017
3 Tips Memilih Coklat Yang Baik
Pemilihan coklat yang baik adalah perkara yang
pertama perlu dilakukan sebelum menghasilkan coklat buatan tangan yang berkualiti. Menurut
pakar coklat, ciri-ciri coklat yang bagus boleh dinilai dari segi permukaan
coklat yang licin dan berkilat, bau coklat yang jelas, rasa
coklat yang lembut dan mudah cair di dalam mulut dan bunyi ‘snap’
apabila coklat dipatahkan. Jadi, untuk menghasilkan coklat yang sedemikian, pemilihan coklat
yang betul adalah penting sebelum memulakan proses pembuatan coklat buatan tangan.
1. Pastikan coklat yang anda
gunakan mengandungi 40% atau lebih cocoa solids.
Kandungan cocoa solids yang
tinggi akan meningkatkan lagi rasa koko dalam coklat yang digunakan.
2. Jika menggunakan coklat
Couverture, kandungan cocoa butter dalam coklat tersebut seelok-eloknya
mengandungi 32% atau lebih.
Kandungan cocoa butter yang
tinggi akan membuatkan coklat tersebut mudah cair dan lembut bila
berada didalam mulut.
3. Pastikan cocoa butter
tersenarai sebagai bahan kandungan dalam coklat putih.
Coklat putih kebiasaannya gabungan gula, pepejal
tenusu dan pelbagai jenis lemak (bukan cocoa butter). Untuk mendapatkan
coklat putih yang berkualiti, cari cocoa butter sebagai salah
satu kandungan coklat tersebut kerana cocoa butter akan memberikan rasa kecoklatan
pada coklat putih tersebut.
Terdapat
banyak coklat berkualiti berada dipasaran yang boleh anda cuba. Tapi ada 2
coklat yang saya cadangkan kepada anda untuk anda cuba.
1.
Lindt Excellence 70% Cocoa
Rasa Coklat
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam
bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate),
Joel Glenn Brenner
menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta
dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan.
Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri.
Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat
dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu
normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat,
lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa
menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan
bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran
jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke
mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini
berhenti.
Racun Bagi Hewan Tertentu
Adanya kandungan teobromin dalam cokelat
bisa menjadi racun untuk sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan yang
bereaksi keracunan pada kandungan teobromin di antaranya adalah kuda, anjing, burung kakak tua,
tikus-tikus jenis
kecil dan kucing
(khususnya anak kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna
kandungan kimia ini secara efektif. Bila mereka diberi makan cokelat maka
kandungan teobromin akan tetap berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam,
akibatnya hewan-hewan ini mungkin mengalami epilepsi dan kejang-kejang,
serangan jantung, pendarahan internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
Penanggulangannya adalah dengan merangsang hewan-hewan ini agar memuntahkan
cokelat dan secepat mungkin membawa mereka ke dokter hewan.
Pemalsuan Rasa Cokelat
Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena kokoa
adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak
nabati. Kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan minyak yang lebih
murah, seperti lesitin
dari kedelai atau minyak palem. Selain soal
harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah.
Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga
cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20% gula-gula itu
diisi cokelat.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung
sekitar 50 - 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan
mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit
kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta cokelat
sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang sebenarnya
disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Selamat Datang
Semua produk Monggo alami dan hampir seluruh kemasannya menggunakan kertas daur ulang dan kertas bersertifikat FSC. Monggo mengurangi...

-
Pemilihan coklat yang baik adalah perkara yang pertama perlu dilakukan sebelum menghasilkan coklat buatan tangan yang berkualiti . M...